PEZIARAH PENGHARAPAN Menakar Waktu (1) (Kej. 1: 1-19; Mrk. 6: 53-56) Ada rasa sukacita karena hari ulang tahunku di tahun 2025 ini dirayakan dalam pembukaan ret-ret tahunan para imam Keuskupan Pangkalpinang. Dengan itu HUTku tahun ini tidak kurayakan dalam kesendirian, sebagaimana kebiasaanku, melainkan menjadi sukacita bersama rekan-rekan imam, sebagai sesama peziarah pengharapan. Lebih dari itu, sukacita kurasakan, karena HUTku dimahkotai oleh bacaan tentang kisah penciptaan bab I: “Pada Awal Mula”. Pada mulanya belum berbentuk dan kosong. Hampa...tak berisi…kacau tak beraturan…gelap. Begitulah pada awal mula. Kendati demikian, sebagai awal, ia tetap bermakna dalam waktu, sebab setiap langkah pertama adalah pemicu semua langkah berikutnya. Sepanjang apapun jejak kehidupan, dia tetaplah hanya tenunan dari sebuah langkah awal: “Pada awal mula….. kendati gelap (Kej. 1: 1) Namun dari hampa dan tak berbentuk itu, Allah kemudian mulai merancang jalan hidup alam waktu...
Postingan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MENANTI BUPATI DAN WAKIL BUPATI BARU LEMBATA Catatan Ringan Atas 25 Tahun Kabupaten Lembata Poya Hobamatan. Euforia kampanye pilkada Lembata telah usai. Beberapa hari ini adalah saat-saat sunyi untuk “bertapa” menanti wangsit dari pihak masyarakat publik, siapa di antara ke-6 pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan mendapatkan suara mayoritas masyarakat untuk didaulat mengampuh jabatan pelayanan sebagai pemimpin Kabupaten Lembata, yang tahun ini memasuki usia yang ke- 25. Terima Kasih Penjabat Bupati: Paskalis Tapobali Kita bersyukur karena sebelum Lembata dipimpin oleh bupati dan wakil bupati hasil pilihan rakyat Lembata, bapak Paskalis Tapobali, sebagai penjabat yang diberi mandat sementara untuk memimpin Lembata demi memelihara keberlanjutan roda pemerintahan, sempat memberi pesan dan membeberkan prestasi 25 tahun, saat memberi sambutan dalam rangka memperingati “Perak Lembata”, tanggal 12 Oktober 2024 silam. Dalam pesan perak itu, Penjabat Bupati ini mengul...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MENGKAIT: SISA ISRAEL Entah mengapa, dalam perjalanan pulang dari Anambas menuju Bintan, wajah Mengkait terus menggoda untuk dilukis di atas kanvas digital, saat mendengar lagu-lagu dangdut di buritan KM Bukit Raya, ketika laut Natuna Utara menutup pintu signal untuk alat-alat komunikasi. Bersama para imam Basepta, kami mengunjungi umat di pulau yang terletak di sebelah barat Tarempa ini, hari Sabtu silam 12 Oktober 2024, setelah menutup ret-ret dengan ekaristi dan salve besama umat, Jumat 11 Oktober 2024. Warna-warni catatan perjalanan outing Basepta ke Mengkait, Sabtu 12 Oktober 2024, itu yang ingin dikanvaskan di layar digital agar tak hilang ditelan waktu. Saya tidak tahu apakah Romo Sesar dan Romo Yopi sudah memerkirakan cuaca yang sedang terjadi di Anambas. Yang jelas kondisi laut menuju Mengkait, yang terkenal ganas, sangat-sangat tenang pagi itu. Begitu tenang sehingga Romo Yopi, yang pagi itu menjadi pengemudi speed boat paroki, berani mempercayakan ke...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dari Pokok Nangka Menuju Rumah Rakyat (Kisah Sukses Jamson Orang Sagulung) Aku mengenalnya 20-an tahun silam, seiring perjalanan waktuku di Batam. Lumayan lama. Berbeda dengan si pendek Zakeus yang dilihat Yesus di atas pohon Ara, sosok ini justru selalu kulihat berada di bawah rimbunan pokok-pokok nangka, bersama sekelompok bapa-bapa, setiap kali selesai misa di kapel Fransiskus-Kaveling Baru, tahun 2002. Ada semacam ritus post ibadat yang ia lakoni selepas ibadat Hari Minggu, yakni selalu mengundang siapa saja untuk sekedar ngopi bareng, sambil bercerita ringan atau sekedar menciptakan suasana tawa ria melepaskan kepenatan setelah bersukacita bersama Tuhan dalam ibadat; terkadang pula membahas hal-hal yang lebih serius menyangkut nasib orang banyak. Begitulah kebiasaan yang sudah tertanam lumayan lama dalam dirinya, baik saat masih di kapel Fransiskus Kaveling Baru maupun ketika berpindah ke Gereja Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi. Dia adalah Jamson Silaban. Keu...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
USKUP BUDI YANG BERBUDI Entah mengapa, air mata menetes spontan di senja 10 Agustus 2024 silam, ketika menyimak seluruh rangkaian acara penyambutan Mgr. Paulus Budi Kleden. Hatiku ikut terhanyut tatkala menyaksikan ribuan orang, tua-muda, laki-laki dan perempuan, muslim-katolik dan denominasi, pemerintah, rakyat dan petugas keamanan, bersesak-sesakan dan berdesak-desakan di jalan-jalan kota, hanya untuk menyambut seorang Budi Kleden, saat kakinya menginjakkan tanah Ende. Di atas mobil terbuka yang membawanya untuk menyapa umat yang menantikannya, tampak Uskup Budi membalas dengan tulus seluruh ekspresi umat yang menyambutnya itu, melalui tangan terbuka yang diangkat tinggi ke atas maupun tangan terkatup, sebagai pancaran penyerahan dirinya dengan seluruh hati dan budi, jiwa dan raga untuk melayani umat yang begitu rindu menantikan sang Gembala. Bagi para alumni Seminari San Dominggo-Hokeng, nama Uskup Budi tak lagi asing, bukan karena namanya tercatat d...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
RABU PEKAN XX HATI YANG MURAH (Yeh. 34: 1-11; Mzm. 23: 1-6; Mat. 20: 1-16a) Kemurahan hati adalah memberikan sesuatu lebih dari yang kamu bisa (Generosity is giving more than you can). Demikianlah Khalil Girbran memaknai apa itu kemurahan hati. Itulah sebabnya, kata sang penyair Libanon ini lebih lanjut, “kemurahan hati tidaklah memberikanku sesuatu yang lebih aku butuhkan daripada kamu, tetapi memberikanku sesuatu yang lebih kamu butuhkan daripada aku (Generosity is not giving me that which I need more than you do, but it is giving me that which you need more than I do). Karena kemurahan hati merupakan ekspresi radikal seseorang untuk keluar dari belenggu egoismenya, serentak berkenosis demi memuliakan pribadi yang lain, maka kata Mariae von Ebner-Eschenbach, seorang penulis perempuan dari Austria, “kemurahan hati sebagai jalan kesempurnaan butuh kecerobohan”; bertindak out of the box, keluar dari pakem kelayakan publik. Rasanya benar apa yang dire...
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
SELASA PEKAN XX PESTA ST. BERNARDUS Yeh. 28: 1-10 Mazmur Tanggapan: Ul. 32: 26-28. 30.35c-36d; R: 39c Alleluya: 2Kor. 8: 9 Injil Mat. 19: 23-30 BACAAN I Yeh. 28: 1-10 TUHAN bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu. Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan AL...