BERTOBAT
Andi F. Noya, presenter Metro TV yang
terkenal itu, suatu ketika di suatu malam 10 tahun silam, membagi pengalamannya
kepada kami di Hotel Mulia, Jakarta. Dalam acara penggalangan dana itu, ia
bercerita bagaimana ia dulu dan bagaimana Tuhan membelokkan jalannya.
“Saya dulu bukan orang yang beriman, kendati
aku Kristen. Sejak muda keasyikan saya hanya memburu berita dan bagaimana
menggunakan waktu mengolah berita-berita itu. Sewaktu berkeluarga, hari minggu
adalah hari yang paling baik untuk tidur panjang karena beristirahat total. Setiap
hari Minggu, istri membangunkan saya untuk bersama-sama ke Gereja, tetapi saya
menolaknya. Kalau toh harus pergi maka saya hanya mengantar sampai di depan
pintu lalu pulang melanjutkan tidur.” Begitulah pemandu acara Kick Andy itu
mengawali kisahnya.
“Suatu ketika saya harus menjalani tugas jurnalistik ke Tajikistan. Perjalanan menuju ke sana hanya menggunakan pesawat kecil. Cuaca sangat-sangat buruk kala itu. Penerbangan baru dimulai beberapa menit. Pesawat sudah dihadang oleh kondisi turbulensi akut dalam hitungan jam. Kami semua sudah pasrah karena perhitungan kami pesawat akan jatuh. Semua penumpang sudah menangis, dan berteriak. Dari kursiku aku hanya berdoa, Tuhan selamatkanlah aku. Aku berjanji bila aku selamat, aku akan bertobat. Itulah doaku yang mungkin baru pertama keluar dari mulutku. Tuhan rupanya mendengar. Kami tiba dengan selamat.
Saat kuceritakan kisah ini kepada istri dan anak, ketika tiba kembali ke Indonesia, aku menjadi takjub. Rupanya di jam yang sama, ketika kami terombang ambing di langit Tajikistan, istri dan anakku tekun berdoa Rosario untuk keselamatan saya. Mereka mengatakan bahwa di jam-jam itu tiba-tiba hati mereka begitu gelisah dengan saya. Mereka mencoba kontak tetapi tidak bisa. Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk berdoa. Kisah mereka membuat aku semakin sadar akan doa yang kupanjatkan di pesawat. Tuhan mempunyai cara untuk membawa saya kembali. Sejak itu aku mulai meniti jalan hidup baru. Iman bukan pekerjaan sampingan. Iman justru pusat kekuatan untuk memaknai pekerjaan”.
Begitulah sepintas kisah si pembawa
acara Kick Andy Double Check itu. Kisah inspiratif untuk menolong kita membaca perjalanan
hidup dan pertobatan Paulus, yang ia bacakan di depan pengadilan, hari ini.
Tuhan ternyata punya cara untuk merangkul orang yang memusuhinya untuk menjadi
sahabat-Nya; Tuhan punya cara untuk membentuk orang yang menganiaya-Nya untuk menjadi saksi-Nya.
Namun dari kisah itu menjadi jelas bahwa
pertobatan adalah sebuah peralihan hidup dari jatuh terjerambab kepada sebuah
kebangkitan hidup; dari pengalaman malam gelap akibat kebutaan kepada sinar
cahaya akibat melihat; dari kebiasaan menganiaya Tuhan kepada pemberian diri
untuk mengikuti Dia dan berkomitmen mewartakan-Nya.
Di sisi lain kisah pertobatan Paulus juga
memberi pesan untuk siapa saja bahwa peralihan hidup bisa terjadi bila orang
sanggup dan berani menulis sejarah hidupnya. Sebab dengan menulis sejarah,
seseorang menemukan siapa dirinya serentak menemukan Allah yang
menyelamatkannya; ia menemukan kerapuhan kemanusiaannya serentak menemukan
rahmat yang menyelubunginya; ia menemukan jalan yang ia lintas serentak
menemukan jalan baru yang diperlihatkan Tuhan kepadanya. Bila orang sampai pada
titik ini, di manapun ia berada, ia akan menjadi rasul dan misionaris. Kesulitan
dan penderitaan hidup tidak lagi
membuatnya jauh dan jatuh, melainkan menjadi kesempatan untuk bersaksi.
Saya menjadi sadar mengapa banyak
orang di tanah rantau justru semakin jauh, jatuh dan tak bertobat? Jangan –jangan
karena tidak menemukan sejarah hidupnya. Kalau hidup dan sejarah hidupnya tidak
ia temukan maka mungkin hanya satu yang
bisa ia buat menjadi penganiaya.
Komentar
Posting Komentar