ADVENTUS

Masa Ber-Duc In Altum (2)

Begitulah adventus dari pihak Tuhan. Sebagaimana sosok-Nya yang adalah misteri, bisa dijangkau namun tak bisa ditangkap utuh; demikian pula kedatangan-Nya. Kedatangan-Nya yang pertama, saat Ia berinkarnasi, adalah sebuah kepastian. Namun kedatangan-Nya kedua yang penuh kuasa sebagai Raja Semesta Alam tetap terselubung dalam misteri. Sebagaimana Musa mengalami dahsyatnya nyala api di Horeb serentak tak sanggup menyelami mengapa tetumbuhan tidak terbakar, atau seperti Maria yang mengalami dahsyatnya kuasa Allah yang menjadikan dirinya sebagai Bunda yang melahirkan Penebus namun tetap perawan; demikianlah misteri adventus. Pasti tetapi sekaligus tak tahu kapan.

Misteri adventus yang bisa dijangkau tetapi tak bisa ditangkap utuh; pasti tetapi tak tahu kapan itulah, kata Matius dan Markus, harus menyadarkan manusia yang menantikan kedatangan Tuhan agar selalu membentuk sikap hidup yang waspada dan berjaga-jaga sebagai seorang hamba (Mrk. 13: 33-36, Mat. 24: 44), dengan pelita bernyala yang selalu memiliki stock minyak, bagai lima gadis bijaksana ( Mat. 25: 10). Itulah sebabnya kepada Umat di Tesalonika, Paulus menyerukan agar menyambut kedatangan Tuhan dengan menjaga roh, jiwa dan tubuh tanpa cela (1Tes. 5: 23, 1 Kor. 1). Demikian pula kepada umat di Filipi, ia menyerukan untuk membangun keutamaan doa, ekaristi dan perbuatan baik penuh sukacita, sebab katanya, Tuhan datang untuk mengubah tubuh manusia yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia (Fil. 3: 21,  4: 4-6).

Makna ganda Adventus sebagai misteri kedatangan Tuhan serentak penantian manusia itu dirangkaum dengan sangat mendalam dan indah dalam Katekismus Gereja Katolik:

“Kedatangan Putra Allah ke dunia adalah satu kejadian yang sekian dahsyat, sehingga Allah hendak mempersiapkannya selama berabad-abad. Semua ritus dan kurban, bentuk dan lambang “perjanjian pertama (Ibr. 9: 15) diarahkannya kepada Yesus; Ia memberitahukan kedatangan-Nya melalui mulut para nabi, yang susul menyusul di Israel. Sementara itu ia menggerakkan dalam hati kaum kafir satu pengertian yang samar-samar mengenai kedatangan ini (KGK 522).

Dalam perayaan liturgy adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan yang pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua.  (bersambung)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini