ADVENTUS
Datanglah Kepada-Ku
Yes. 40: 25-31; Mat. 11: 28-20
Beban berat hanya bisa dipikul sesaat,
itupun kalau masih cukup stamina. Selebihnya beban berat hanya melahirkan letih
lesu yang menekan dan terus menekan. Kalau hanya sekedar beban fisik, keletihan
tak seberapa dirasakan. Namun kalau mulai merambat ke beban pikiran sehingga
menambah beban jiwa maka seseorang harus hati-hati karena hidup telah mengalami
ketimpangan; ketidakseimbangan.
Banyak orang yang tak pernah mencicipi
kebahagiaan selain memamerkan wajah murung yang terus diperlihatkan dari hari
ke hari; ada yang terpaksa harus
menjalani hidupnya di rumah sakit jiwa karena sensor kesadaran tak lagi
berfungsi; bahkan ada juga yang mengakhiri hidupnya secara tiba-tiba, sejatinya
karena akumulasi beban berat yang tak bisa dipikul oleh budi, jiwa dan raga.
Kalau Yesus senantiasa mengundang
siapa saja untuk selalu datang kepada-Nya, teristimewa yang letih lesu dan
berbeban berat, karena memang Dia diutus Bapa untuk menjadi Sumber Hidup dan Kekuatan
bagi kaum musafir di dunia. Dalam dan oleh Dia, yang letih lesu dikuatkan dan
memperoleh kelegaan; yang berbeban berat diringakan. Dia adalah oase yang
memberi jaminan akan ketenangan dan ketentraman hati dan jiwa. Tubuh-Nya
menjadi sumber kekuatan bagi yang lesu dan lapar. Dia adalah piala yang siap
menampung segala beban yang dipikul para peziarah.
Sayang bahwa banyak orang kristiani
belum sampai pada titik kesadaran akan hakikat keberadaan Yesus ini. Akibatnya iman
teralienasi dalam penghayatan. Mereka berpikir kelaparan dan kelesuan hanya bisa
diatasi dengan mendapat kekenyangan di pinggiran jalan dan beban berat hanya
ditemukan dalam kepuasan semu. Fenomena ini,
yang kini hampir ditemukan dalam praksis hidup kaum kristiani memperlihatkan
fakta bahwa sejatinya banyak orang kristiani tak mengenal baik siapa Allahnya,
karena ia sendiri tak mengenal baik
siapa dirinya.
Adventus adalah moment untuk ber-duc in altum, bertolak lebih dalam untuk
memaknai hidup. Sebuah moment untuk semakin menyelami siapa Allah, sebagaimana
dikatakan Yesaya dan Mazmur hari ini. Sebab hanya orang yang mengenal secara
lebih mendalam siapa Allahnya, ia sanggup mengenal secara mendalam siapa
dirinya. Hanya orang yang mengenal
secara mendalam siapa Allah dan siapa
dirinya yang sanggup memahami sekaligus menghayati kata-kata Yesus hari ini:
Datanglah kepada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan
memberikan kelegaan kepadamu.
Komentar
Posting Komentar