MELIHAT JEJAK
MENENTUKAN LANGKAH
Sungai Kecil
Blog
Dalam rangka untuk memberi bobot
kepada citra Gereja Partisipatif
Sinodal, yang merupakan tema central refleksi Paus Fransiskus untuk
Gereja Mondial, tahun 2022, serentak melihat situasi aktual Paroki yang baru
diresmikan dan didedikasihkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus, 4 Juni 2023
silam; maka PIPA Paroki Allah Tritunggal Mahakudus-Tanjung Uban-Keuskupan
Pangkalpinang, mengadakan rapat pleno perdana, yang dihadiri oleh kurang lebih
150 peserta yang datang dari 22 Komunitas Basis Gerejawi yang menyebar secara
diaspora mulai dari Lobam-Kecamatan Sri Kuala sampai Panglong-Kecamatan Bintan
Utara. Rapat pleno pastoral ini diadakan di Kapel Santa Maria-Sungai
Kecil-Bintan Utara, 17 September 2023.
“Kita harus mengucapkan terima kasih kepada
para fasilitator AsIPA, karena boleh mengeluarkan segala talenta yang mereka
miliki untuk menggerakkan KBG-KBG, walau baru sebagai fasilitator pemula,
sehingga KBG-KBG yang ditata saat persiapan paroki mulai menggeliat”. Demikian
pengantar pembuka, RD. Lucius Poya Hobamatan, selaku Pastor Paroki, saat memaparkan
secara sepintas tentang situasi riil pasca tiga bulan menghayati identitas sebagai
paroki, terlepas dari paroki sebelumnya, Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda -
Tanjung Pinang.
Kendati demikian, kata Parokus yang
biasa disapa Romo Poya ini, Surat Gembala Bapa Uskup Pangkalpinang, Mgr.
Adrianus Sunarko, OFM, saat membuka Tahun Syukur 100 tahun Keuskupan
Pangkalpinang, yang mempertanyakan tentang keutamaan misa harian umat, juga
harus menjadi catatan kita dalam refleksi pastoral pleno untuk dipertajam dalam
diskusi-diskusi. Sebab kata pastor yang mempersiapkan paroki Allah Tritunggal
Mahakudus (ATM) ini, Paus Fransiskus dalam Dokumen Persiapan Sinode Para Uskup
dengan tegas menyatakan bahwa Sabda Allah dan Ekaristi yang dirayakan adalah
kunci dalam pengembangan persekutuan persaudaraan (Komunio), serta pertumbuhan tanggungjawab dan partisipasi seluruh
Umat Allah dalam pelbagai pelayanan dan peran, yang merupakan citra Gereja
Partisipatif Sinodal.
Oleh
karena itu, kata mantan Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Bentara Persada ini, rapat
pleno tahap pertama ini hendaknya menjadi kesempatan ber-discernment;
kesempatan untuk melihat dengan mata Roh Kudus, apa yang sudah baik dan apa
yang perlu ditingkatkan lagi, agar dari teropong atas kondisi itu, kita
menetapkan prioritas pastoral dengan menggunakan 10 tema yang diberikan Paus
Fransiskus untuk semakin memancarkan identitas Paroki Allah Tritunggal
Mahakudus sebagai Gereja Partisipatif Sinodal.
Saling
Mendengarkan dan Saling Berbagi
Sebagai organ pastoral baru, rapat
pleno perdana ini sungguh menjadi kesempatan saling mendengar dan saling berbagi
pengalaman akan apa yang sudah baik dan yang perlu ditingkatkan lagi, entah dalam
lingkup KBG-KBG maupun dalam seksi-seksi. Dengan demikian terbangun
kolegialitas sebagai sesama organ pastoral paroki, serentak pula saling
belajar satu dengan yang lain.
Dalam diskusi-diskusi kelompok yang
difasilitasi oleh bapak Oka Effendi selaku Sekretaris Paroki, Ignatius
Yulitantanti selaku Sekretaris DPP, Raymundus Hutabarat selaku Wakil PIPA, Rudy
dan Harry Silalahi selaku sekretaris 1 dan 2
PIPA Paroki, Desita Christine Rafudi selaku bendahara paroki bersama
para koordinator seksi itu, semua organ
pastoral paroki ditolong melihat kondisi aktual tiga bulan sebagai paroki dan
bagaimana menentukan prioritas pastoral tahun ziarah 2024, dengan mengacu pada
10 tema Gereja Partisipatif Sinodal.
Melalui dua pertanyaan penuntun, apa
yang sudah baik dan apa yang perlu ditingkatkan lagi, para organ pastoral
paroki mencoba melihat jejak-jejak pastoral dalam ziarah tiga bulan yang dirasa
sudah mulai menghasilkan buah-buah yang dicita-citakan dan bagaimana memupuk dimensi
kehidupan beriman lain agar turut menghasilkan buah dalam ziarah pastoral selanjutnya.
Dengan itu para organ dimudahkan untuk menentukan pilihan-pilihan prioritas
pastoral untuk dikembangkan dalam program-program pastoral.
Berbagi
Tanggungjawab Dalam Misi
Diskusi penuh gelak tawa karena
dihibur oleh para pembina iman anak dan remaja itu akhirnya memancarkan sebuah potret riil Paroki Allah Tritunggal
Mahakudus dan bagaimana menentukan tema untuk melangkah dalam ziarah pastoral
berikutnya. Sepintas potret paroki yang dibidik berdasarkan hasil-hasil
refleksi kelompok, tampak bahwa partisipasi, kerjasama, kekompakan, komunikasi,
solidaritas kepada mereka yang berkekurangan, keberanian untuk Sharing Injil,
munculnya bibit – bibit panggilan, hubungan dengan Gereja dan agama lain yang
terjalin baik, serta meningkatnya kehadiran umat dalam pertemuan KBG, merupakan
buah-buah baik dalam perjalanan tiga bulan sebagai paroki.
Namun demikian para peserta juga
mengakui bahwa masih banyak hal yang harus ditingkatkan lagi, terutama partisipasi
bapak-bapak dalam misi untuk kehidupan liturgy, program-program pelatihan,
pertemuan-pertemuan rutin internal seksi maupun sebagai organ pastoral paroki untuk
komunikasi dan konsolidasi, serta sarana-sarana penunjang.
Demi usaha-usaha peningkatan kehidupan
meng-Gereja yang partisipatif-sinodal itu, hampir semua komponen pastoral,
dalam diskusi kelompok memilih tema berbagi tanggungjawab dalam misi untuk
diimplementasikan dalam program pastoralnya.
Dalam pernyataan akhir pertemuan, Oka
Effendi, selaku Sekretaris Paroki Allah Tritunggal Mahakudus menegaskan bahwa pertemuan yang dilaksanakan
itu adalah pertemuan pleno tahap satu untuk menentukan tema berdasarkan
refleksi pastoral. Tema-tema itu akan dipertajam dalam pertemuan pleno tahap
II, yang akan berlangsung beberapa bulan ke depan, sebelum akhir tahun.
Pertemuan Pleno PIPA Paroki Allah
Tritunggal Mahakudus itu ditutup dengan doa penutup yang dibawakan oleh bapak
Marwan Ginting, dan berkat penutup oleh pastor paroki, yang didahului dengan
lagu penutup Marilah Saudara Melangkah Maju. Kerjasama peserta untuk membongkar tenda pertemuan, selepas rapat pleno, semakin menegaskan betapa jiwa komunitas Allah Tritunggal perlahan tapi pasti mulai merasuki kehidupan komunio paroki.
Teruslah melangkah maju Umat Allah Paroki Allah Tritunggal Mahakudus. Tuhan serta kita. (MV)
Komentar
Posting Komentar