Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024
  USKUP BUDI YANG BERBUDI Entah mengapa, air mata menetes spontan di senja 10 Agustus 2024 silam, ketika menyimak seluruh rangkaian acara penyambutan Mgr. Paulus Budi Kleden. Hatiku ikut terhanyut tatkala menyaksikan ribuan orang, tua-muda, laki-laki dan perempuan, muslim-katolik dan denominasi, pemerintah, rakyat dan petugas keamanan, bersesak-sesakan dan berdesak-desakan di jalan-jalan kota, hanya untuk menyambut seorang Budi Kleden, saat kakinya menginjakkan tanah Ende.   Di atas mobil terbuka yang membawanya untuk menyapa umat yang menantikannya, tampak Uskup Budi membalas dengan tulus seluruh ekspresi umat yang menyambutnya itu, melalui tangan terbuka yang diangkat tinggi ke atas maupun tangan terkatup, sebagai pancaran   penyerahan dirinya dengan   seluruh hati dan budi, jiwa dan raga untuk melayani umat yang begitu rindu menantikan sang Gembala. Bagi para alumni Seminari San Dominggo-Hokeng, nama Uskup Budi tak lagi asing, bukan karena namanya tercatat di   batu prasasti S
 RABU PEKAN XX HATI YANG MURAH (Yeh. 34: 1-11; Mzm. 23: 1-6; Mat. 20: 1-16a)   Kemurahan hati adalah memberikan sesuatu lebih dari yang kamu bisa (Generosity is giving more than you can). Demikianlah Khalil Girbran memaknai apa itu kemurahan hati. Itulah sebabnya, kata sang penyair Libanon ini   lebih lanjut, “kemurahan hati tidaklah memberikanku sesuatu yang lebih aku butuhkan daripada kamu, tetapi memberikanku sesuatu yang lebih kamu butuhkan daripada aku (Generosity is not giving me that which I need more than you do, but it is giving me that which you need more than I do). Karena kemurahan hati merupakan ekspresi radikal seseorang untuk keluar dari belenggu egoismenya, serentak berkenosis demi memuliakan pribadi yang lain, maka kata Mariae von Ebner-Eschenbach, seorang penulis perempuan   dari Austria, “kemurahan hati sebagai jalan kesempurnaan butuh kecerobohan”; bertindak out of the box, keluar dari pakem kelayakan publik. Rasanya benar apa yang direnungkan oleh penyai
  SELASA PEKAN XX PESTA ST. BERNARDUS Yeh. 28: 1-10 Mazmur Tanggapan: Ul. 32: 26-28. 30.35c-36d; R: 39c Alleluya: 2Kor. 8: 9 Injil    Mat. 19: 23-30   BACAAN I                      Yeh. 28: 1-10 TUHAN bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Allah, walau hatimu menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat Daniel; tiada rahasia yang terlindung bagimu. Dengan hikmatmu dan pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan dalam perbendaharaanmu. Karena  engkau  sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah maka, sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa ya